"hadir untuk melayani ummat"

Download

Sabtu, 21 Desember 2013

On 20.16 by Unknown in , , ,    No comments


JAKARTA; Setelah menempuh perjalanan selama dua belas jam (19/12) dari Lamongan naik kereta api ke Jakarta akhirnya rombongan jamaah PP. Karangsawo Paciran Lamongan Jawa Timur tiba di kantor Menko Perekenomian RI, Ir. M. Hatta Rajasa di Jalan Lapangan Banteng Jakarta. Setelah mengikuti aturan protokoler menteri, rombongan yang terdiri dari Kyai Minhajul Abidin dan lima santri linuwih PP. Karangsawo Paciran itu kemudian diterima langsung oleh Hatta Rajasa. Sekitar lima belas menit kemudian Hatta Rajasa harus bergegas ke Istana Negara menyambut kedatangan PM Malaysia. Sebelum bergegas ke Istana, Hatta Rajasa meminta agar rombongan PP. Karangsawo tetap berada di kantornya, namun hal itu tidak membuat senang staf protokoler menteri. Setelah dijelaskan bahwa itu permintaan Hatta Rajasa sendiri akhirnya staf tersebut mau mengerti. Akhirnya jamaah PP. Karangsawo melakukan ritual pembersihan aura negatif di kantor tersebut.
Pada sore harinya rombongan kembali diundang oleh Hatta Rajasa untuk hadir di rumah dinas beliau di komplek  Widya Chandra Jakarta. Rombongan bergabung dengan jamaah dari Pamijahan Jawa Barat menggelar doa bersama di sana. Mereka berdoa agar Hatta Rajasa dapat menjadi pemimpin yang amanah dan istiqomah. Terjadi perbincangan yang menarik saat silaturrahim di rumah dinas Hatta Rajasa, “Pak Yai, sebaiknya kita memilih kemuliaan atau dimulyakan?” pertanyaan Hatta kepada Kyai Minhajul Abidin, Pengasuh PP. Karangsawo Paciran. “Lebih baik memilih kemuliaan daripada dimulyakan, karena biasanya kalau kita dimuliakan orang lain itu adalah semu,” jawab Kyai Abidin dengan lugas. Hatta Rajasa dan para tamu lainnya dibuat termangu meresapi jawaban yang inspiratif tersebut.
Pada malam harinya, rombongan bergeser ke daerah Penjaringan, Jakarta Utara untuk berzirarah ke makam Habib Keramat Luar Batang (Al-Habib  Husein bin Abu Bakar Alaydrus). Kesempatan itu tak disia-siakan oleh jamaah PP. Karangsawo untuk kembali bermunajat kepada Allah SWT. Sebab mereka tetap harus melakukan ritual munajat 40 malam dalam rangka menyongsong tahun baru 2014. Jadi, selama perjalanan pulang-pergi Lamongan-Jakarta mereka tetap melakukan istighotsah di atas kereta api.(*)

Senin, 18 November 2013

On 05.45 by Unknown in    No comments

LAMONGAN; Berbeda dengan tahun sebelumnya peringatan haul Ki Darsono tahun ini digelar di PP. Karangsawo Paciran Lamongan (17/11). Sedang tahun yang lalu peringatan haul masih digelar di halaman sebuah madrasah di Paciran. Rangkaian agenda haul yaitu: ziarah makam Ki Darsono, Khataman Al-Qur’an, dan pengajian agama. Kegiatan ziarah makam Ki Darsono dipimpin oleh H. Hamam Labib, Lc. Sedang khataman qur’an 30 juz diikuti para huffadz dan guru ngaji dari daerah setempat.
Siapakah sosok Ki Darsono?. Ki Darsono atau yang bergelar Panembahan Tubagus Anom atau Kyai Pucangsari adalah seorang penyebar agama Islam di Desa Paciran yang berdakwah semasa Sunan Drajat. Sebagai seorang waliyullah beliau mempunyai beberapa karomah, diantaranya konon kalau beliau bepergian ke luar daerah beliau selalu naik pedati, dan apabila telah sampai di tempat tujuan maka pedati itupun dilipat dan dimasukkan ke dalam sakunya. Itulah salah satu khowariqul adah yang dikaruniakan Allah kepada Ki Darsono.
Pada acara pengajian agama yang dihadiri seribu jamaah dan dihadiri pula beberapa masyayikh, diantaranya KH. A. Suaidi Abu Amar dari Pasuruan, KH. Ali Imrom Muhammad dari Lamongan, KH. Abdul Wahab dan KH. Abdul Kholiq, dua kyai bersaudara dari Paciran. Sebagai pembicara adalah KH. Ali Imron Muhammad, kyai alumnus Makkah Al-Mukarromah ini menyampaikan bahwa tahlil dan doa yang kita baca pada acara haul pasti sampai kepada yang dihauli, “Kita harus yakin bahwa doa dan tahlil yang kita panjatkan akan sambung kepada tokoh agama yang kita hauli. Kalau tidak percaya maka matilah terlebih dahulu, lalu coba buktikan sendiri,” ujar kyai mantan Rais Syuriyah PCNU Lamongan itu setengah berkelakar.
Kondisi cuaca saat pembacaan tahlil yang dipimpin Gus Ata sempat redup karena mendung, namun beruntung sampai berakhirnya acara tidak turun hujan. Acara ditutup dengan santunan kepada 40 yatim-piatu yang diberikan secara langsung oleh K. Minhajul Abidin selaku Pengasuh PP. Karangsawo Paciran. Setelah memberikan santunan Kyai Abidin memimpin doa seraya meneteskan air mata dengan suara bergetar, hal itu membuat para jamaah larut dalam suasana khusuk dan penuh keharuan.
Beberapa calon anggota legislatif terpantau juga turut hadir dalam acara tersebut guna merebut simpati para jamaah haul.

Dari kacamata mistis, serangan gaib yang ditujukan untuk menggagalkan acara haul sudah gencar terjadi pada H-1. Tak ayal panitia harus menyiapkan para santri linuwih untuk menghalau serangan gaib tersebut. Secara kasat mata, puluhan bola api melesat ke arah lokasi pondok pesantren namun dapat ditangkal oleh para santri linuwih dengan ilmu andalan asmaul haq sehingga acara dapat berlangsung dengan lancar dan sukses tanpa hambatan yang berarti. Ketika hal itu dikonfirmasikan kepada Kyai Abidin, beliau membenarkan hal itu, hanya saja kyai yang low profile itu berpesan jangan sampai su’ud-dzon / negatif thinking kepada pihak lain. Yang terpenting acara sudah berjalan tertib dan aman. Keamanan acara juga diback-up oleh satu peleton Banser NU Satkoryon Paciran yang disebar di sekitar lokasi acara. (*) 

Senin, 07 Oktober 2013

On 20.57 by Unknown   No comments

                                      PANITIA PELAKSANA PENGAJIAN AGAMA ISLAM
                                               HAUL KI DARSONO / TUBAGUS ANOM
                         PONDOK PESANTREN KARANGSAWO PACIRAN LAMONGAN
            Sekretariat : Sekeret RT.07/RW.01 No.99 Paciran Lamongan 62264 HP.085732716758
             E-mail: ponpeskarangsawo@gmail.com # Weblog: ponpeskarangsawo.blogspot.com

Nomor  : 02/Pan-HKD/X/2013                                                       Paciran,10 Oktober 2013
Lamp   : 1 (Satu) bendel proposal
Hal      : Permohonan Bantuan


Kepada Yth,
Bapak / Ibu .........................................
Di
Tempat


Assalamu’alaikum Wr.Wb
Bismillahirrohmanirohim

Puji syukur Alhamdulillah, semoga Bapak / Ibu senantiansa dalam lindungan Allah SWT saat menjalankan aktifitas sehari-hari dan kesuksesan selalu menyertai Anda.

Dengan ini kami Panitian Pengajian Agama Islam Dalam Rangka Memperingati Haul Ki Darsono / Tubagus Anom 2013 M / 1434 H, bermaksud memohon bantuan moril dan materil Bapak / Ibu untuk berperan serta dalam kegiatan Pengajian Agama Islam Dalam Rangka Memperingati Haul Ki Darsono / Tubagus Anom. Yang insya Allah akan dilaksanakan  pada :

Hari                  : Jum’at
Tanggal            : 15 Nopember  2013
Waktu               : Pukul 13.00 WIB. S.d. selesai
Tempat             : Ponpes Karangsawo Paciran Lamongan

Demikian maksud dari surat ini, atas perhatian dan kerjasama Bapak / Ibu kami ucapkan terimakasih dan Amanah Bapak / Ibu akan kami laksanakan demi suksesnya kegiatan tersebut.

Wassalamualaikum Wr. Wb

                                                               Hormat kami,
                                                   Panitia Pengajian Agama Islam
                      Dalam Rangka Memperingati Haul Ki Darsono / Tubagus Anom,




                 Ust. TUMITO                                                               AHMAD FARID, S.Pd.
                         Ketua                                                                            Sekretaris



---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


                                                         PROPOSAL KEGIATAN
                                                    PENGAJIAN AGAMA ISLAM
                              DALAM RANGKA HAUL KI DARSONO / TUBAGUS ANOM

                                      PONPES KARANGSAWO PACIRAN LAMONGAN


A. DASAR PEMIKIRAN

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Sang Pencipta Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, semoga Allah SWT berkenan memberi perlindungan kepada bangsa dan negara kita ini dari segala musibah dan bencana.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada sang pemersatu umat, Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat sampai kepada kita umatnya yang berada pada jalur hidayah sampai akhir zaman.

Haul merupakan sebuah tradisi yang dilakukan untuk memperingati meninggalnya seorang muslim,  baik orang tua kita maupun seorang ulama ataupun para Syuhada yang bertujuan untuk meneladani, mengenang kembali,  serta mendo’a kan nya. Sehingga kita sebagai generasi penerus dapat mengambil hikmah akan kehidupan yang kita semua pasti akan  laluinya yakni kehidupan akhirat.

Ki Darsono atau yang bergelar Tubagus Anom adalah seorang mubaligh dari Jawa Barat yang menyebarkan agama Islam di Desa Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Beliaulah yang paling berjasa sehingga  mayoritas penduduk Desa Paciran kini sebagai pemeluk agama Islam, karena beliau yang pertama kali mengenalkan ajaran Islam kepada penduduk Desa Paciran yang sebelunya nonmuslim. Konon beliau hidup dan berdakwah semasa Sunan Drajat. Kini makamnya terletak di depan sebuah madrasah yang terletak di sebuah bukit di Desa Paciran.

Adapun kegiatan haul ini merupakan agenda tahunan yang di selenggarakan secara rutin guna mempererat tali persaudaraan antar kaum muslimin serta menambah wawasan keagamaan sehingga membentuk suatu masyarakat yang bersatu dalam persaudaraan serta beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

B. NAMA KEGIATAN

“Pengajian Agama Islam Dalam Rangka Memperingati Haul Ki Darsono / Tubagus Anom oleh Ponpes Karangsawo Paciran Lamongan”

C. LANDASAN ACARA

1.      Al-Qur’an Surat Al-Hadid ayat  9
Yang berarti: “Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi. Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya dari pada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
2.      Al-Hadist Riwayat Bukhari
Yang Artinya: “ Dari Anas Bin Malik RA. Nabi SAW. Bersabda, “ Tidak sempurna iman seorang di antara mu, sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.”

D. TEMA KEGIATAN
“Dengan memperingati Haul Ki Darsono / Tubagus Anom, kita tingkatkan kualitas ukhuwah islamiyah.”

E. TUJUAN KEGIATAN
1.    Menjalin silahturahmi antar muslimin se-Paciran.
2.    Dakwah islam dengan inti pengajian yang menyentuh dengan realitas
       kehidupan masyarakat di Paciran.
3.    Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

F. WAKTU DAN TEMPAT
Hari                       : Jum’at
Tanggal                 : 15 Nopember 2013
Waktu                   : Pukul 13.00 WIB  s/d Selesai       
Tempat                 : Ponpes Karangsawo Paciran Lamongan
                                                                                                    
G.  ANGGARAN BIAYA
      Adapun angaran biaya terlampir

H. KEPANITIAAN

      Adapun susunan kepanitiaan terlampir

I.  SUMBER PEROLEHAN DANA
1.      Swadaya Masyarakat
2.      Para Donatur
3.      Instansi Pemerintah dan Swasta

J. PENUTUP
Betapapun kecilnya kegiatan yang kami laksanakan tentunya akan sangat memberikan arti nilai yang positif  apalagi jika kegiatan ini di dukung oleh seluruh pihak, maka akan bertambah ringan tugas yang kami laksanakan demi tercapainya tujuan yang di maksud.

Upaya dan daya tentunya harus kita kerahkan sebagai potensi umat Islam yang merindukan kebahagiaan dunia akhirat.


Paciran, 10 Oktober 2013



-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
                                               
                                                RENCANA ANGGARAN BIAYA
                                 PENGAJIAN AGAMA ISLAM DALAM RANGKA
                                       HAUL KI DARSONO / TUBAGUS ANOM
                                PONPES KARANGSAWO PACIRAN LAMONGAN


I.    ADMINISTRASI
1.     Pengadaan proposal 30 x Rp 4000                         = Rp    120.000,-
2.    ATK                                                                         = Rp    300.000,-
3.     Sewa Sound System                                              = Rp    800.000,-
4.     Honor Penceramah                                                = Rp 2 .000.000,-
5.     Honor Qori                                                            = Rp    500.000,-
6.     Sewa tenda dan kursi                                             = Rp 1.800.000,-

II.   KONSUMSI
1.     Air Mineral 15 x Rp 15.000                                 = Rp    225.000,-
2.     Snack VIP 30 x Rp 10.000                                   = Rp    300.000,-
3.     Snack 300 x Rp 4000                                           = Rp 1.200.000,-
4.  Konsumsi 300 x Rp 7000                                        = Rp 2.000.000,-
5.  Konsumsi Prasmanan 50 x Rp 25.000                     = Rp 1.250.000,-

III. TRANSPORTASI
1.     Tarsportasi Kegiatan                                              = Rp    500.000,-

IV.  DEKORASI                                                            = Rp    400.000,-

V.  PUBLIKASI                                                            = Rp   300.000,-

VI.   DOKUMENTASI                                      
1.  Foto & Video                                                           = Rp    800.000,-

VII.  BIAYA TAK TERDUGA 
       10% dari jumlah biaya                                            = Rp  1.249.500,-


Jumlah Total                                                                 =Rp13.744.500,-

Terbilang : Tiga Belas Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Empat Ribu  Lima Ratus Rupiah.


Bendahara,




H. HAMAM LABIB, Lc.




------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

                                 SUSUNAN PANITIA PENGAJIAN AGAMA ISLAM
                      DALAM RANGKA HAUL KI DARSONO / TUBAGUS ANOM
                                  PONPES KARANGSAWO PACIRAN LAMONGAN


PENASEHAT                                     : 1. KH. A. Su’adi Abu Amar
                                                              2. KH. Musthofa Chafifi
                                                              3. KH. Ahmad Tarmudji

PENANGGUNG JAWAB                     : K. Minhajul Abidin

KETUA PANITIA                                 : Ust. Tumito

SEKRETARIS                                       : Ahmad Farid, S.Pd.

BENDAHARA                                      : H. Hamam Labib, Lc.


SEKSI PENGGALIAN DANA
Koordinator                                           : Waras, SE.
Anggota                                                 : Ust. Miftahul Ulum
                                                              : Emroni Hamaluddin
                                                             

SEKSI HUMAS
Koordinator                                           : Saikhul Hakim
Anggota                                                : Minhajul Qowim, S.Pd.I.
                                                              : Luqman
                                                              : Luthfi

SEKSI PUBDEKDOK
Koordinator                                           : Ahmad Fikri Hidayatullah
Anggota                                                 : Hudi
                                                             
                                                             
SEKSI KONSUMSI                        
Koordinator                                          : Mun Afifah, S.Pd.
Anggota                                                : Maryam, S.Pd.

SEKSI ACARA
Koordinator                                           : M. Khalid Faishol
Anggota                                                : Hariq Arisoni
                                                              : M. Muttaqin
                                                             
SEKSI KEAMANAN
Koordinator                                          : Sunandar Bisri
Anggota                                                : Faizin
                                                              : Khoir
                                                             

SEKSI UMUM
Koordinator                                           : Darto
Anggota                                                : Huda
                                                              : Zahidin
                                                              : Ngatmari
                                                              : Muhammad
                                                              : Sudirman
                                                              : Kabul
                                                              : Sutrisno

SEKSI PENERIMA TAMU               
Koordinator                                          : A.L. Baidlowi, S.Pd.
Anggota                                                : Shofin
                                                              : Ust. Ahmad Fauzi
                                                              : Ust. Shodiq
                                                              : Ust. Moh. Zaini

Akhir kata semoga kerja keras dan kerja seluruh pihak akan membawa manfaat dan selalu mendatangkan ridho Allah SWT. Amin ya Robbal Alamin.

                                                                                                                      Paciran, 10 Oktober 2013
                                          Panitia Pelaksana Pengajian Agama Islam
                                     Dalam Rangka Haul Ki Darsono / Tubagus Anom,



                 Ust. TUMITO                                                               AHMAD FARID, S.Pd.
                        Ketua                                                                                 Sekretaris

Mengetahui :
Pengasuh PP. Karangsawo Paciran,


K. MINHAJUL ABIDIN

Selasa, 02 Juli 2013

On 18.18 by Unknown in , ,    No comments
Keunikan Ponpes Karangsawo-Paciran
Santri Diajari Jurus Sakti Penarik Rejeki 

Ponpes Karangsawo, yang berada di Paciran, Lamongan, tidak hanya mengajari para santri belajar ilmu agama. Namun, juga mengenalkan ilmu hikmah, yang salah satunya mempelajari 11 jurus yang salah satu fungsinya untuk pengobatan dan menarik rejeki.

    ***

    Pondok Pesantren Karangsawo, yang berada di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur,  terlihat masih cukup sederhana. Hanya ada dua bangunan terbuat dari kayu, satu berukuran besar dan satu lagi kecil,  yang terlihat masih baru. Sebuah pondasi masjid, terlihat berada di tengah-tengah kompleks.
    Meski belum lama berdiri, pesantren ini setidaknya sudah memiliki beberapa santri yang tinggal menetap. Sedangkan beberapa santri lain, yang berasal dari penduduk sekitar, hanya datang pada waktu-waktu pelajaran. 
    Ustad Minhajul Abidin,  Pengasuh Pondok Pesantren Karangsawo mengakui jika memang ponpesnya belum lama berdiri. Proses berdirinya dan pemilihan tempatnya pun, menurutnya bukan serta merta begitu saja. Namun, berdasarkan pada pesan gaib dan amanah dari seorang tokoh penyebar agama Islam di masa lalu di daerah tersebut. Yakni, Ki Darsono atau yang lebih dikenal dengan nama Tubagus Anom. Beliau ini menurut Ustad Abidin selama hidupnya usianya tidak terpaut jauh dengan Sunan Drajat, yang merupakan salah seorang walisongo yang makamnya selalu ramai diziarahi orang dari berbagai daerah.
    Sebelum memilih menetap di Paciran, Kiai muda berusia 41 tahun yang masih melajang ini pernah nyantri selama 20 tahun di Ponpes Ar-Roudloh Pasrepan Pasuruan dibawah asuhan KH. Abu Amar Khotib. Ketika mondok di sana beliau merasa telah digembleng lahir batin oleh gurunya. Tidak seperti santri lainnya, beliau juga menjadi khodim (pelayan) sang kiai beserta keluarganya. Sehingga beliau pernah melihat kejadian yang masih diingatnya hingga kini, yaitu keajaiban ketika cucu KH. Abu Amar Khotib yang masih balita tersiram air mendidih di dapur, tapi balita tersebut tidak cedera sama sekali. Dari situ beliau semakin ta’dzim (hormat) kepada gurunya. Beliau menganggap cucunya saja sakti seperti itu, apalagi sang kakek balita tersebut yang tak lain KH. Abu Amar Khotib.
    Sebagai khodim kiai, selain mengaji Abidin juga membantu sebagai juru masak ponpes dan menggarap lahan milik ponpes. Tak jarang bila logistik ponpes habis, ia  harus hutang logistik ke warung sebelah ponpes untuk memberi makan kepada para santri yang menuntut ilmu. Bahkan pada malam harinya, di tengah para santri lain sedang asyik tidur, ia malah bekerja membuat camilan berupa cilok untuk dijual oleh pedagang kaki lima di sekitar ponpes.
    Hasil jualan cilok ini digunakan untuk membeli logistik para santri. Pagi harinya  ia juga bekerja keras menggarap lahan milik gurunya. Bahkan ia pernah menjadi pemulung di ponpes. Semua itu dilakukan dengan tulus ikhlas demi pengabdian kepada sang kiai agar kelak mendapat barokah ilmu (tabarrukan) dari sang kiai.
    Beberapa hari sebelum KH. Abu Amar Khotib wafat, Ustad Abidin  menyampaikan dawuh kepada para santrinya bahwa yang akan diakuinya sebagai ‘santri dunia-akhirat’ hanya berjumlah 25 orang. Maka setelah mendengar dawuh sang kiai para santri menyibukkan diri dengan beribadah seperti sholat, puasa, wirid, dan khataman Al-qur’anl. Dengan maksud agar diakui oleh sang kiai.
    Namun hal itu tidak dilakukan Ustad Abidin yang terus menjalani rutinitas seperti biasa sebagai khodim sang kiai. Anehnya, pada suatu malam ia jsutru bermimpi bertemu KH. Abu Amar Khotib. Dalam mimpinya itu, sang kiai berpamitan karena akan pergi jauh dan beliau memberikan kenang-kenangan berupa sorban. Ternyata setelah itu, siang harinya KH. Abu Amar Khotib wafat.
    Mendapatkan mimpi itu, Ustad Abidin menyakini jika insya Allah, ia termasuk 25 santri yang mendapat pengakuan sebagai ‘santri dunia-akhirat’. Sehingga setiap tahunnya Kiai muda ini tidak pernah absen menghadiri haul gurunya itu.
    Sepulang mondok dari Pasuruan, Ustad Abidin lalu memberanikan diri untuk memugar makam keramat di desanya, makam itu sering ia ziarahi sejak remaja, yaitu makam seorang penyebar agama Islam yang bernama Ki Darsono atau Panembahan Tubagus Anom. Konon sebelum dipugar makam itu terkenal wingit atau angker, ibaratnya jalmo moro jalmo mati. Kini makam itu ramai dikunjungi penziarah.
    Setelah memugar makam orang sakti tersebut, bahkan Ustad Abidin mendapatkan wisik untuk mendirikan pondok pesantren yang lokasinya di Karangsawo. “Ibaratnya saya sekarang ini sedang meneruskan perjuangan Ki Darsono untuk menyebarkan agama seperti yang dulu pernah beliau lakukan,” ungkapnya.
    Karena itulah tak heran bila Ponpes Karangsawo Paciran ini konon masih dinaungi gaib Ki Darsono. Ceritanya, suatu saat pernah ada pasien perempuan yang tuna-rungu mau berobat ke Kiai Minhajul Abidin, ajaibnya pasien tersebut baru memasuki area ponpes pasien tersebut sudah dapat mendengar lagi. Selain itu ada tamu yang bermalam di Ponpes Karangsawo, pagi harinya ia terkejut bukan kepalang karena semua jimatnya keluar dompet dan tertata rapi di samping kepalanya, cincin akiknya juga juga ikut terlepas, padahal biasanya hanya bisa dilepas hanya menggunakan minyak goreng. Rupanya gaib yang menaungi Ponpes Karangsawo tidak berkenan terhadap tamu tersebut yang suka mengagung-agungkan jimatnya.
    Cerita lain, pernah suatu hari Ustad Abidin menolong istri seorang tukang becak yang lumpuh selama berbulan-bulan. Ia datang ke rumah pasien itu lalu melakukan pendeteksian secara gaib. Ternyata sebelum ditempati keluarga itu, tanah keluarga tersebut sangat angker karena dihuni seekor naga gaib.
    Setelah diadakan negoisasi dengan sosok naga gaib itu agar pergi atau mau dipindah namun ternyata ia menolak dipindahkan maka terjadilah pertarungan gaib, akhirnya dengan menggunakan ilmu asmaul haq sosok naga gaib itu dapat dikalahkan oleh Minhajul Abidin, dan pasien tersebut kemudian berangsur-angsur mulai bisa berjalan.
    Ponpes Karangsawo bisa dikatakan sebagai pesantren tradisional yang mirip pondok-pondok pada zaman dulu. Pelajaran yang diajarkan di pondok ini tak hanya melulu ilmu agama, tapi juga ilmu hikmah, kanuragan dan lain sebagainya. Ponpes tersebut juga menampung para dhuafa secara gratis. Bahkan, ada satu dua satrinya yang mantan preman dan pecandu narkoba, namun setelah ditangani Ustad Abidin, prilakunya menjadi baik dan merupakan salah seorang santri yang berprestasi dalam bidang olahraga, aduh gulat.
    Selain itu, Ustad Abidin juga sering dimintai pertolongan warga masyarakat sekitar yang terkena santet atau problem ekonomi. Untuk yang terakhir ini, konon Kiai Muda ini mempunyai tata cara untuk menderaskan rejeki atau membuka rejeki. Yakni, dengan ritual Kitmir atau yoga Islami, yang semasa Nabi Muhammad masih hidup sering melakukan hal ini.
    “Yoga ini berfungsi membuang energi negatif dan yang selanjutnya berganti  membuka pintu rejeki,” ungkapnya. Yoga ini menurut Ustad Abidin tidak lama dan hanya terdiri dari beberapa gerakan.



Makam Ki Darsono  Simpan Harta Karun

    Makam Ki Darsono berada agak jauh dari kompleks Ponpes Karangsawo, tepatnya di Jalan Raya Dendles, jurusan Brondong-Paciran. Makam ini berada persis di tengah-tengah sebuah sekolahan. Dulu sebelum dipugar oleh Ustad Abidin, tempat ini tidak ada yang mau menziarahi. Makam tersebut pun kesannya tidak teramat dan angker. Konon, tidak ada yang berani mengusiknya, sebab pernah ada yang berani masuk ke makam, tapi kemudian kesurupan. 
    Menurut Ustad Abidin, di makam itu pernah heboh orang yang berniat berburu harta karun. Bahkan, ada yang berniat untuk mengambilnya, namun tidak berhasil meski sudah melakukan berbagai macam cara. “Memang di tempat itu ada harta karunnya. Tapi, menurut saya harta karun itu belum waktunya muncul. Ada yang memperkirakan pada 2014 harta karun yang berada di makam itu akan muncul dengan sendirinya,” ujarnya.
    Berbicara mengenai harta karun, orang terkadang selalu berpikir mengenai harta benda yang bisa membuat orang kaya raya. Padahal, harta karun bisa saja berupa peninggalan-peninggalan penting, semacam benda-benda kuno. Karena itu tidak baik jika seseorang selalu dibutakan harta karun itu.
    Mata batin (kasyaf) Ustad Abidin boleh dibilang cukup tajam, setiap kali beliau berziarah ke makam waliyullah, ia selalu dapat melihat dan berkomunikasi dengan ruh waliyullah. Termasuk saat mengunjungi makam Ki Darsono. Ia sering mendapat petuah dari waliyullah yang telah wafat tersebut.
    Ziarah kubur bagi Kyai Minhajul Abidin merupakan life style dan hobby. Karena kegemaran olah laku ritual di makam keramat, ia pernah berhasil mendapat mata akik berlafal Allah, keris, dan 5 batangan emas berlogo wajah Ir. Soekarno. Namun sayang batangan emas tersebut lalu berubah menjadi batangan tembaga atau kuningan.  Perihal harta karun di makam Ki Darsono, lagi-lagi Ustad Abidin mengatakan bahwa tidak perlu susah-susah menariknya, nanti jika sudah waktunya akan muncul dengan sendirinya. ##RUD



*) Liputan Majalah Liberty
   



Jumat, 28 Juni 2013




Acara Ijasah Kubro Asmaul Haq, Paciran, Lamongan
Sejak pagi (6/6) lalu sekitar 100orang peserta dari Banjarmasin, Bekasi, Surabaya, Tuban Dan Lamongan sudah berkumpul di Pondok Pesantren Karangsawo, Kandang Semangkon, Paciran, Lamongan. Peserta ini sedang mengikuti acara ijasah kubro Asmaul Haq dengan mendatangkan langsung guru besar dari Yayasan Bunga Ilmu Ponorogo, KH A Tarmuji.
Dari pantauan posmo, acara ini tak hanya diikuti oleh kaum lelaki, namun juga kaum Hawa. Acara diawali dengan senam 11 jurus inti sebagai syarat utama sebelum dibaiat. Usai senam peserta istirahat sholat dan makan siang. Uniknya dari acara tersebut peserta diwajibkan membawa satu ekor ayam yang nantinya digunakan untuk makan bersama.
Tiba saat acara yang ditunggu-tunggu, baiat yang disampaikan KH A Tarmuji diikuti dengan khidmad oleh peserta. Dalam baiait tersebut, peserta terlebih dulu diwajibkan membaca syahadat dan surat al fatihah masing-masing sebanyak tiga kali. Menurut Kiai Tarmuji, ilmu Asmaul Haq diajarkan pertama kali oleh K. H. ahmad Rifa'i Banten. Ilmu yang beliau bawa ini berasal dari Nabiyullah Khidzir as.
Awal mulanya yaitu ketika K. H. Ahmad Rifa'i pulang dari menunaikan ibadah haji di Makkah Mukarromah dengan naik perahu, bliau didatangi Nabi Khidzir as. dan beliau diajari ilmu Asmaul Haq. Pesan dari Nabiyullah Khidzir as. pada beliau ialah supaya mensyiarkan ajaran agama islam dengan kemampuan yang telah diajarkan kepada beliau. Akhirnya setelah beliau mendarat, beliaupun melaksanakan apa yang telah didapat dari perjalanannya tersebut yaitu disuruh untuk mensyiarkan ajaran agama islam dengan Asmaul Haq.
Setelah Kiai Ahmad Rifai meninggal, mulai banyak yang mengajarkan ilmu Asmaul Haq salah satunya KH Moh. Jamhari Ghozali Anwar. “Dari Kiai Jamhari inilah saya mendapatkan ilmu asmaul haq,” jelas Kiai Tarmuji.
Asmaul Haq terdiri dari dua kata asma'dan al-Haq.Asma adalah kata jama'dari ismun yang berarti nama,sedangkan al-Haq adalah kebenaran. Jadi Asmaul Haq adalah nama-nama kebenaran,atau seluruh asma- asma Allah terkumpul dalam lafadz Allah yang maha benar. “Jadi ilmu ini cuma mewajibkan membaca lafadz Allah menurut aturan-aturan dan syarat-syarat tertentu menuju Allah,” jelasnya.
“Kalau mau mempelajari ilmu Asmaul Haq peserta wajib dibai'at untuk selalu melaksanakan Syariat Islam terutama melaksanakan shalat lima waktu, menjauhi segala bentuk kamaksiatan, tidak melanggar aturan Negara, selalu berbuat dengan akhlakul karimah, serta dituntut untuk selalu ingat kepada Allah SWT,” imbuhnya.
Kiai Tarmuji menambahkan faidah ilmu asmaul haq adalah taqorrub kepada Allah SWT, raih keselamatan dunia akhirat, ketentraman hati. “Tak hanya itu ilmu ini bisa digunakan untuk pagar diri dan membentengi rumah dari serangan santet. Bisa juga digunakan untuk mengambil kekuatan yang ada pada benda-benda bertuah hanya dengan menyebut nama Allah,” jelasnya.
Sementara itu menurut pengasuh Ponpes Karangsawo, KH Minhajul Abidin semua santri seniornya sudah dibekali dengan ilmu asmaul haq. “Ilmu ini bisa dipelajari oleh siapapun, tukang mabuk penjahat bisa mempelajarinya asalkan mereka bertobat. Kalau di tengah jalan mereka kumat lagi, ilmu tersebut secara otomatis hilang dengan sendirinya,” ujarnya.
Menurutnya ilmu ini bisa langsung dipraktekkan usai baiat, terbukti peserta langsung bersemangat memparktekkan ilmu yang diperolehnya. Terlihat ada yang terpental saat ada yang berusaha untuk menyerang peserta. Bahkan ada juga yang kesurupan saat menguji kemampuan ini. Mus Purmadani

Senin, 17 Juni 2013

On 19.47 by Unknown in    1 comment


PONDOK PESANTREN KARANGSAWO PACIRAN
Alamat : Jalan Sunan Gunung Jati No.99 RT.07/RW.I Sekeret Paciran Lamongan 62264
Kontak Person : 081553752249
 



Visi :
1.    Menegakkan syariat Islam ala Ahlus Sunnah Wal Jamaah;
2.    Mencerdaskan Ummat Muslim;
3.    Bermanfaat bagi Lingkungan Sekitar dan Sesama;
4.    Membentuk Generasi Muslim Berakhlakul Karimah;

Misi :
1.    Melestarikan Amaliyah dan Tradisi Para Waliyullah dan Ulama - Salafus Sholih;
2.    Mengkaji Al-Qur’an, Hadits, dan Kitab Salaf;
3.    Memberikan Layanan Sosial, Pendidikan, dan Agama;
4.    Memberikan Teladan Sikap yang Santun di Tengah Masyarakat.

Motto :
“Islami, Cerdas, Manfaat, Santun”

Paciran, 17 Juni 2013
Lima (5) Tokoh Perintis PP. Karangsawo Paciran,
1.        Ust. Minhajul Abidin            
 2.     Ust. Tumito                                                             
3.     Ust. Moh. Zaini                      
4.     Ust. Moh. Shodiq                                                   
5. Ust. Muhammad