"hadir untuk melayani ummat"

Download

Senin, 18 November 2013

On 05.45 by Unknown in    No comments

LAMONGAN; Berbeda dengan tahun sebelumnya peringatan haul Ki Darsono tahun ini digelar di PP. Karangsawo Paciran Lamongan (17/11). Sedang tahun yang lalu peringatan haul masih digelar di halaman sebuah madrasah di Paciran. Rangkaian agenda haul yaitu: ziarah makam Ki Darsono, Khataman Al-Qur’an, dan pengajian agama. Kegiatan ziarah makam Ki Darsono dipimpin oleh H. Hamam Labib, Lc. Sedang khataman qur’an 30 juz diikuti para huffadz dan guru ngaji dari daerah setempat.
Siapakah sosok Ki Darsono?. Ki Darsono atau yang bergelar Panembahan Tubagus Anom atau Kyai Pucangsari adalah seorang penyebar agama Islam di Desa Paciran yang berdakwah semasa Sunan Drajat. Sebagai seorang waliyullah beliau mempunyai beberapa karomah, diantaranya konon kalau beliau bepergian ke luar daerah beliau selalu naik pedati, dan apabila telah sampai di tempat tujuan maka pedati itupun dilipat dan dimasukkan ke dalam sakunya. Itulah salah satu khowariqul adah yang dikaruniakan Allah kepada Ki Darsono.
Pada acara pengajian agama yang dihadiri seribu jamaah dan dihadiri pula beberapa masyayikh, diantaranya KH. A. Suaidi Abu Amar dari Pasuruan, KH. Ali Imrom Muhammad dari Lamongan, KH. Abdul Wahab dan KH. Abdul Kholiq, dua kyai bersaudara dari Paciran. Sebagai pembicara adalah KH. Ali Imron Muhammad, kyai alumnus Makkah Al-Mukarromah ini menyampaikan bahwa tahlil dan doa yang kita baca pada acara haul pasti sampai kepada yang dihauli, “Kita harus yakin bahwa doa dan tahlil yang kita panjatkan akan sambung kepada tokoh agama yang kita hauli. Kalau tidak percaya maka matilah terlebih dahulu, lalu coba buktikan sendiri,” ujar kyai mantan Rais Syuriyah PCNU Lamongan itu setengah berkelakar.
Kondisi cuaca saat pembacaan tahlil yang dipimpin Gus Ata sempat redup karena mendung, namun beruntung sampai berakhirnya acara tidak turun hujan. Acara ditutup dengan santunan kepada 40 yatim-piatu yang diberikan secara langsung oleh K. Minhajul Abidin selaku Pengasuh PP. Karangsawo Paciran. Setelah memberikan santunan Kyai Abidin memimpin doa seraya meneteskan air mata dengan suara bergetar, hal itu membuat para jamaah larut dalam suasana khusuk dan penuh keharuan.
Beberapa calon anggota legislatif terpantau juga turut hadir dalam acara tersebut guna merebut simpati para jamaah haul.

Dari kacamata mistis, serangan gaib yang ditujukan untuk menggagalkan acara haul sudah gencar terjadi pada H-1. Tak ayal panitia harus menyiapkan para santri linuwih untuk menghalau serangan gaib tersebut. Secara kasat mata, puluhan bola api melesat ke arah lokasi pondok pesantren namun dapat ditangkal oleh para santri linuwih dengan ilmu andalan asmaul haq sehingga acara dapat berlangsung dengan lancar dan sukses tanpa hambatan yang berarti. Ketika hal itu dikonfirmasikan kepada Kyai Abidin, beliau membenarkan hal itu, hanya saja kyai yang low profile itu berpesan jangan sampai su’ud-dzon / negatif thinking kepada pihak lain. Yang terpenting acara sudah berjalan tertib dan aman. Keamanan acara juga diback-up oleh satu peleton Banser NU Satkoryon Paciran yang disebar di sekitar lokasi acara. (*)